Filosofi Logo PKKMB 2025
Logo PKKMB 2025 menggambarkan:
- Logo ini memiliki paduan warna emas, putih, dan merah. Warna emas bermakna kejayaan, warna putih bermakna kesucian hati, dan merah memiliki arti jiwa yang berani
- Dua sosok figur raja dan ratu berlatar belakang roda cakra, yang pada setiap jerujinya tumbuh 3 kelopak bunga. Figur Raja dan Ratu memiliki harapan bahwa mahasiswa baru “Panji Nusantara” akan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, berintegritas tinggi, serta dapat membawa dampak positif bagi sesamanya
- Roda Cakra berkaitan dengan konsep “Cakrawala Cakrawartin” atau pemimpin ideal dalam sistem politik kerajaan Hindu-Budha di era Jawa Kuno. Dalam konsep ini, seorang pemimpin ideal lekat dengan nilai-nilai kebijaksanaan, welas asih, serta senantiasa menyebarkan kedamaian ke seluruh penjuru mata angin.
- Bentuk Lingkaran pada Cakra menggambarkan tekad bulat para mahasiswa untuk menuntut ilmu yang berjalan terus-menerus tanpa batas dalam semangat ke-Bhineka Tunggal Ika-an.
- Jeruji Roda Cakra berjumlah 8 sesuai dengan 8 arah mata angin, selaras dengan Mahasiswa Baru Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berasal dari seluruh penjuru nusantara.
- Bentuk jarum kompas menyiratkan bahwa ilmu dan wawasan yang diperoleh di Universitas Nusantara PGRI Kediri akan menjadi penunjuk arah dalam setiap langkah yang diambil ke depannya.
- Tiga kelopak bunga yang terdapat pada tiap ujung cakra menyimbolkan Tri Dharma perguruan tinggi. Tri Dharma perguruan tinggi merupakan pedoman utama bagi perguruan tinggi dalam menjalankan fungsi pengajaran, penelitian, serta pengabdian.
Nama PKKMB 2025: “Digjaya Nusantara, Dari Bhumi Kadhiri Untuk Nusantara”
Istilah “Digjaya” melekat dalam sejarah panjang kerajaan-kerajaan di Nusantara khususnya kerajaan Kadiri yang bukti-bukti arkeologisnya dapat dipastikan validitasnya. Digjaya juga menjadi sebuah semboyan, harapan, serta identitas kekuatan dan kepemimpinan. Penggabungan istilah Digjaya dan Nusantara dimaksudkan bahwa mahasiswa baru yang berasal dari seluruh penjuru nusantara yang menuntut ilmu di bumi Kadiri dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan, semangat pantang menyerah, dan rasa tanggung jawab guna membentuk pribadi mahasiswa baru sebagai calon pemimpin masa depan serta mewarisi api kepemimpinan raja-raja yang pernah berkuasa di bumi Kadiri, dan membawa ke-Digjayaan bagi Nusantara.
Digjaya Nusantara juga menjadi semboyan bahwa Universitas Nusantara PGRI Kediri merupakan pusat Cakrawala Mandala perguruan tinggi se-Kediri raya dan juga menjadi harapan akan ke-Digjayaan Universitas Nusantara PGRI Kediri baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Tentu, hal tersebut dapat terwujud ketika seluruh aspek Universitas Nusantara PGRI Kediri bersatu padu mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi selayaknya Maharaja Airlangga dan seluruh penduduk di bawah naungannya bahu membahu menuju Nusantara yang Digjaya.
Sebutan Mahasiswa Baru PKKMB 2025: “Panji Nusantara”
Gelar “Panji” sudah lazim digunakan dalam kehidupan masyarakat Jawa Kuno untuk menyebut seorang Ksatria dari lingkungan istana. Namun, khusus untuk lingkup kisah Panji gelar tersebut merujuk pada putra mahkota dari Jenggala yakni Panji Inu Kertapati yang berjuang mencari pujaan hatinya yakni Galuh Candra Kirana. Meskipun di terpa rasa kesedihan sebab harus berpisah dengan kekasihnya, Panji Inu Kertapati tidak berkecil hati dan justru membulatkan tekad guna mewujudkan keinginannya bersatu bersama sang kekasih.
Penamaan “Panji Nusantara” bagi Mahasiswa baru Universitas Nusantara PGRI Kediri menunjukkan setiap pribadi mereka adalah insan yang berjiwa muda, berdaya saing tinggi, serta siap menghadapi segala rintangan. Nilai-nilai kepahlawanan, keteguhan hati, serta perjuangan tak kenal lelah dari Panji Inu Kertapati diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa baru UNP Kediri dalam perjuangan mereka menjadi insan yang berguna bagi lembaga, nusa, bangsa, dan agama.